Nama Kelompok :
- Ayu Sulistya (21212296)
- Dewi syarah (21212964)
- Lenny Kurniasih (24212178)
- Nila Susanti (25212325)
- Nur Indah Mumpuni Dwi Rahma (28212365)
Kelas : 1EB21
- Buatlah 1 contoh laporan keuangan perusahaan rill dan universal (Neraca dan Laporan R/L) !
Neraca Bank BRI
Laporan Laba/Rugi
Bank
Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal jugadengan Income Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuanganbank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.
Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal jugadengan Income Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuanganbank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.
Contoh Laporan laba/Rugi Bank Rakyat Indonesia
- Apa arti dari C S R tentang tanggung jawab social suatu bisnis pada masyarakat dan berilah 1 contoh perusahaan rill dan universal untuk implementasi C S R ?
Menurut Kotler
dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai
komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik
bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan
Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Corporate Social Responsibilit(CSR)adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Corporate Social Responsibilit(CSR)adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Manfaat bagi
Masyarakat & Keuntungan Bagi perusahaan
CSR akan lebih
berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi
dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank
Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR
meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber
daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan
kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR
membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban
sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi
di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan
dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai
koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty).
Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan
masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung,
dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya
besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku
bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil
dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang
lain.
Contoh perusahaan
yg telah menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)
PT Bank
Internasional Indonesia Tbk menyelenggarakan program tanggung jawab sosial
(CSR) bernama ‘BII Berbagi’. Vice President Corporate CommunicationsBII, Esti
Nugraheni menjelaskan, visi dari program ini membantu masyarakat membangun masa
depan yang lebih cerah.
BII Berbagi fokus
pada tiga bidang utama, yakni pendidikan ( education), kegiatan untuk mendukung
hidup yang sehat ( promote healthy life), serta lingkungan dan kemasyarakatan (
environment & community) dengan tetap memiliki kepekaan terhadap situasi
yang terjadi di Tanah Air, seperti jika terjadi bencana alam.
Di bidang
pendidikan, BII menyadari tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk
meraih cita-citanya. Itulah mengapa bank ini fokus di bidang pendidikan guna
membantu mereka yang kurang mampu dalam mencapai masa depan yang lebih cerah.
Program
pendidikan yang dimaksud, di antaranya beasiswa untuk siswa dan mahasiswa
berprestasi dan kurang mampu. Selain itu, juga ada program pengembangan
kompetensi perilaku (softskill).
BII juga, lanjut
Esti, aktif mengunjungi sekolah ( school visit). ”Dalam pelaksanaan program ini
akan dilakukan serangkaian kegiatan, seperti pengajaran pengetahuan umum, ilmu
perbankan dasar, dan komputer,” paparnya.
Program CSR
lainnya, adalah mendukung pola hidup sehat melalui kegiatan olahraga, seperti
pembentukan spirit dan kultur untuk menjadi juara dan mewujudkan gaya hidup
sehat, serta peduli terhadap peningkatan gizi 5.000 anak di 20 kota di
Indonesia yang bekerja sama dengan World Food Programme (WFP). Peduli
lingkungan, seperti penanaman pohon juga menjadi salah satu poin penting
program CSR bank ini.
- Jelaskan perkembangan bisnis internasional pada kuru waktu 5 tahun terakhir dan 10 tahun mendatang ?
SUMBER TEMPO.CO,Di saat pertumbuhan ekonomi global
2011 hanya mencapai 3,9 persen, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan
ekonomi sebesar 6,5 persen. Hal ini merupakan pertumbuhan yang tinggi di saat
dunia dilanda krisis sejak 2008, sekaligus yang tertinggi di Asia Tenggara dan
tertinggi ke-3 di Asia-Pasifik, setelah Cina dan India. Angka pertumbuhan 6,5
persen telah menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dalam kelompok G-20, kelompok yang menguasai 85 persen ekonomi
dunia.Apa yang menjadi keberhasilan pertumbuhan ekonomi Indonesia? Dalam 5
tahun terakhir, sejak krisis ekonomi melanda dunia pada 2008, perkembangan
ekonomi Indonesia menunjukkan sinyal positif, dengan profil ekonomi yang kokoh
dan fiskal yang sehat. PDB sebesar US$ 854 miliar pada 2011 telah menempatkan
Indonesia sebagai negara ke-16 dengan ekonomi terbesar di dunia.Saat ini PDB
Indonesia telah melampaui sejumlah negara Eropa, termasuk Belanda. Cadangan
devisa terus meningkat sejak 2008, dari US$ 51 miliar menjadi US$ 106,5 miliar
(per 30 Juni 2012) atau meningkat 109 persen. Pada 2006, Indonesia berhasil
melunasi seluruh utang kepada IMF sebesar US$ 9,1 miliar.Profil perkembangan
ekonomi Indonesia dalam kurun 2-3 tahun terakhir ini telah menarik perhatian
sejumlah negara, termasuk lembaga internasional. Bank Dunia telah
memproyeksikan bahwa Indonesia bersama Brasil, Cina, India, Korea Selatan, dan
Rusia akan menyumbangkan 50 persen pertumbuhan global pada 2025.Kunjungan
Presiden Republik Cek, Kanselir Jerman, Direktur IMF, dan Direktur Bank Dunia
baru-baru ini ke Jakarta juga bermaksud untuk menggali prospek kerja sama dan
melakukan diskusi pemulihan global, sebagai bentuk apresiasi dunia yang tinggi
terhadap keberhasilan Indonesia dalam mengelola perekonomiannya.Dunia melihat
Indonesia merupakan negara yang dapat berperan besar dalam menahan laju
perlambatan global dewasa ini. Dengan profil ekonomi yang kokoh dan
kedisiplinan fiskal yang terjaga dengan baik, Indonesia dipandang mampu menjadi
raw model bagi negara lain, khususnya bagi zona Eropa, untuk keluar dari krisis
ekonomi yang berkepanjangan.Indonesia juga berupaya mengajak negara-negara lain
untuk bergandengan tangan dalam mencari upaya pemulihan global yang masih
mendera dunia selama 5 tahun terakhir. Melalui forum KTT G-20 dan Rio+20,
Indonesia telah mendorong komitmen seluruh anggota G-20 untuk turut serta mengupayakan
solusi krisis global, khususnya di kawasan Eropa. Indonesia berbagi pengalaman
terkait dengan model financial inclusion yang telah dilakukan selama beberapa
tahun ini.Kesepakatan lainnya adalah komitmen pembiayaan negara-negara yang
dilanda krisis utang, yang menjadi salah satu faktor perlambatan ekonomi dunia.
Termasuk di antaranya komitmen anggota G-20 untuk mendukung lembaga-lembaga
dunia, seperti IMF dan Bank Dunia, yang selama ini merupakan lembaga donor
internasional yang banyak mengawal pertumbuhan global.Sebagai lembaga donor
internasional, IMF tentunya memerlukan dana yang relatif besar. Dana ini tidak
hanya diperuntukkan bagi pemulihan zona Eropa, tapi juga bagi negara-negara
miskin lainnya, sehingga keseimbangan global dapat terjaga dengan
baik.Indonesia sangat berkepentingan dalam menjaga keseimbangan ekonomi global
ini untuk menyokong akselerasi pembangunan dan pemerataan ekonomi nasional.
Tekanan perlambatan ekonomi global berdampak besar bagi pembangunan ekonomi
nasional. Hal ini dapat dirasakan dalam 2 bulan terakhir, ketika surplus neraca
perdagangan Indonesia mengalami penurunan, yang salah satunya sebagai akibat
dari menurunnya permintaan global.Dengan pertimbangan tersebut, sebagai bentuk
komitmen global dan turut berkontribusi pada penyelesaian krisis ekonomi
global, Bank Indonesia berencana membeli surat berharga (obligasi) IMF sebesar
US$ 1 miliar. Pembelian surat berharga IMF ini merupakan bentuk komitmen
Indonesia terhadap pemulihan global, yang pada akhirnya juga berdampak pada
pembangunan ekonomi nasional.Penempatan dana melalui pembelian surat berharga
IMF ini tidak menggunakan APBN, karena tercatat sebagai cadangan devisa
berbentuk surat berharga. Penempatan dana (melalui pembelian obligasi IMF)
menggunakan cadangan devisa di Bank sentral yang memang selama ini sebagian di
antaranya dibelikan surat berharga, seperti US T-Bonds dan surat berharga
beberapa negara, seperti dari Australia, Inggris, Kanada, dan Jerman.
Penempatan dana ini bisa menghasilkan bunga berbasisspecial drawing rights
(SDR). SDR ini merupakan cadangan aset internasional IMF yang bisa ditarik
sewaktu-waktu jika dana utama IMF di bawah US$ 100 miliar. Hingga saat ini,
dana utama IMF sebesar lebih dari US$ 400 miliar.Di sisi lain, pembelian
obligasi IMF ini diharapkan dapat berdampak terhadap stabilitas ekonomi dan
keuangan global yang diprediksi akan tetap berisiko dalam 2 tahun ke depan.
Revisi proyeksi pertumbuhan global pada 2012 dan 2013 merupakan indikasi masih
besarnya risiko stabilitas ekonomi dan keuangan global yang secara tidak
langsung dapat berdampak bagi perekonomian Indonesia.