Nama : Ayu Sulistya
Kelas : 1EB21
NPM : 21212296
PENGERTIAN DAN PENERAPAN
AKUNTANSI
Pengertian
Akuntansi (Accounting)
Akuntansi
sering disebut bahasa dunia usaha atau The Language of Business. Perubahan di
dalam masyarakat kita karena pertambahan kegiatan akan disumbangkan dengan
“bahasa” ini yang dilaksanakan berupa pencatatan dan menginterprestasikan data
dasar ekonomi baik untuk perorangan, perusahaan, pemerintah dan badan-badan
lainnya. Pembuatan keputusan didasarkan informasi sangatlah penting untuk
penyebaran/pendistribusian yang efisien dan penggunaan sumber negara yang
jarang. Karena itu akuntansi merupakan peraturan penting di dalam dunia ekonomi
dan sistem sosial.
Akuntansi
(Accounting) adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat,
dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada
para pengguna yang berkepentingan.
Akuntansi
berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi
digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil
keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi
Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah
sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa
melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Pengguna
Data Akuntansi
Pengguna Internal
Pengguna internal informasi
akuntansi adalah para manajer yang merencanakan, mengorganisasikan dan
mengelola suatu bisnis. Mereka antara lain adalah manajer pemasaran, supervisor
poduksi, direktur keungan, dan pejabat perusahaan. Bagi para pengguna internal,
akuntansi memberikan laporan-laporan internal. Contohnya adalah perbandingan
keungan dari alternatif-alternatif operasional, proyeksi laba dari kampanye
penjualan yang baru, dan prediksi kebutuhan kas untuk tahun depan. Selain itu,
informasi keungan yang telah diikhtisiarkan, disajikan dalm bentuk laporan
keungan.
Pengguna Eksternal
1. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
2. Pemegang
saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
3. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
4. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
5. Pihak
lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Persamaan
Dasar Akuntansi
Harta
(Aktiva)
|
= Utang(Kewajiban) + Modal(Ekuitas)
(Pasiva)
|
Utang
|
= Harta – Modal
|
Modal
|
= Harta – Utang
|
Pendapatan
|
= Menambah Modal
|
Biaya
|
= Mengurangi Modal
|
Macam dan Jenis Perkiraan
atau Akun dalam Akuntansi
A. Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang
memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta
yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat
di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar /
Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva
Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud /
Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap /
Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva /
Liabilities
Hutang adalah kewajiban
perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah
pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
1. Hutang Lancar / Kewajiban
Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang /
Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other
Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas
kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu
perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus
modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Transaksi
Transaksi (sering kali disebut
juga sebagai Transaksi bisnis) adalah peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu
perusahaan yang tercatat. Transaksi dapat dikelompokkan menjadi transaksi
internal atau eksternal. Transaksi eksternal berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
ekonomi yang terjadi antara perusahaan dan pihak-pihak di luar perusahaan.
Transaksi internal adalah peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi sepenuhnya
dalam sebuah perusahaan.
Laporan
Keungan (Accounting Statement)
Setelah transaksi-transaksi
diidentifikasikan, dicatat, dan diikhtisiarkan, selanjutnya jika akan membuat
empat laporan keungan dari data akuntansi yang telah diringkas.
1. Laporan
Laba Rugi (Income Statement)
Menyajikan
pendapatan dan beban serta laba atau rugi bersih yang dihasilkan selama suatu
periode waktu tertentu.
2. Laporan
Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity Statement)
Merangkum
perubahan-perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama suatu periode
waktu tertentu.
3. Neraca
(Balance Sheet)
Suatu
daftar yang melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal
tertentu.
4. Laporan
Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Merangkum
seluruh informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan-penerimaan) dan arus kas
keluar (pembayaran-pembayaran) untuk periode waktu tertentu.
SUMBER :
Weygandt, Jerry J, Kieso, Donald E, dan Kimmel, Paul D. Accounting Principles. Jakarta: Salemba Empat, 2012.