Nama : Ayu Sulistya
Kelas : 1EB21
NPM : 21212296
Artikel tentang Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
Penyakit Darah Rendah
(Hipotensi)
Penyakit darah
rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg.
Namun demikian,
beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90
mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang
menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja
dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung
dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang
signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang
tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid
dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang
rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
Tanda dan Gejala Tekanan
Darah Rendah
Seseorang yang mengalami tekanan
darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap,
penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis
duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga,
bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Pada pemeriksaan secara umum
detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan
suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
Penyebab Penyakit Darah Rendah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai
berikut:
- Kurangnya
pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung
setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama
jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup
jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung)
keseluruh organ tubuh.
- Volume
(jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat
(luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat
berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
- Kapasitas
pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan
darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas,
diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
- Minum air
putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari,
sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan
darah akan meningkat
- Mengkonsumsi
makanan yang cukup mengandung kadar garam
- Berolah raga
teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat
membantu mengurangi timbulnya gejala
- Pada wanita
dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
- Pemberian obat-obatan
(meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan
benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan
memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan
bagi penderita.
Mengenai image masyarakat yang
sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita
hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun
dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam
darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai
darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah
berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki
kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang
di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang
benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang
biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal
anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar