Selasa, 07 Juni 2016

Tugas Softskill Minggu ke 3 (Akuntansi Internasional)

Nama         : Ayu Sulistya
NPM           : 21212296
Kelas          : 4EB24

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Bab 10
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun.

A.    Tantangan dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.

B.     Kerangka Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1.      Analisis strategi usaha
2.      Analisis Akuntansi
3.      Analisis Keuangan
4.      Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
C.    Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang lebih realistis.
Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi.

Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian halnya dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.

Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit diperoleh. Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.

D.    Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen. Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan. Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan :
1)      Indentifikasi kebijakan akuntansi
2)      Analisis fleksibilitas akuntansi
3)      Evaluasi strategi akuntansi
4)      Evaluasi kualitas pengungkapan
5)      Indentifikasi potensi terjadinya masalah
6)      Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi

Tantangan dalam melakukan analisis akuntansi internasional
Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.

Kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.

Saran untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif  yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak perusahaan dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.

E.     Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.

Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.

Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.

Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.

F.     Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.


G.    Analisis dan Audit Laporan Keuangan
Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu sekarang akan membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam analisis laporan keuangan internasional.

Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.

Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya. 

1.      Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum. 

2.      Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan. 

3.      Swedia
Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
a)      Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang.
b)      Penggunaan neraca dan laporan penghasilan.
c)      Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan .
d)     Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama. 

4.      Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.

Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputI, tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.

Mekanisme Penganggulangan
Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena keahlian professional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penganggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihannya.

Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Selain itu pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.

Daftar Pustaka
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.




Tugas Softskill Minggu ke 3 (Akuntansi Internasional)

Nama         : Ayu Sulistya
NPM           : 21212296
Kelas          : 4EB24

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Bab 9
Standar Audit dan Akuntansi Global
Harmonisasi merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan
Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.      Standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan - perusahaan publik terkait dengan penawaran surat  berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3.      Standar audit.

A.    Survey Konvergensi Internasional
Menurut pendukung Konvergensi Internasional, banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya konvergensi. Surat kabar terkini mengusulkan adanya “Global GAAP”, dimana memiiiki keuntungan antara lain:
1.      Standar laporan keuangan yang berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh negara, dimana membantu dalam meningkakan efisiensi alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
2.      Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan resiko keuangan dapat dikurangi, sehingga transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
4.      Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5.      Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.


Kritik Atas Standar Internasional
Standar Akuntani Internasional juga menuai kritik, diantaranya:
a.       Para kritikus ragu jika Standar Internasional cukup fleksibel dalam mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi di seiap negara.
b.      Anggapan bahwa ketika institusi keuangan Internasional dan Pasar Internasional bersikeras menggunakan Standar Internasional, dan hanya firma-firma akuntansi internasional yang luas yang mampu memenuhi tuntutannya.
c.       Muncul ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan “Standar Overload”
d.      Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dalam akuntabilitas publik.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas, yakni :
1.      Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.      Pengakuan Bersama
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon (tanggapan) alami terhadap tuntutan ekonomi.




B.     Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi Internasional, antara lain:
1.      1959 Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama dan mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi Internasional dimulai.
2.      1961 Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan profesinal yang didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
3.      1966 Kelompok Studi Internasional Akuntan, didirikan oleh Institute Profesional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.

C.    Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang  Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi yang menentukan standar akuntansi Internasional dan memajukan penyelarasan akuntans Internasional, diantaranya:
1.      International Accounting Standards Board (IASB)
2.      Commision of The European Union (EU)
3.      International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
4.      International Federation of Accountants (IFAC)
5.      United Nations Intergovernmental Working Group Of Experts On Standards Of Accounting And Reporting (ISAR)
6.      Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)

D.    International Accounting Standards Board (IASB)
Tujuan dari IASB diantaranya:
a)      Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit untuk dilaksanakan, yang menurut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
b)      Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
c)      Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil, menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor 1 dan 2.
d)     Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Sandar Pelaporan Keuangan Internasional.

E.     International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
IOSCO atau Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Tujuan dari IOSCO diantaranya:
1.      Bekerja sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
2.      Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestik.
3.      Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
4.      Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.

F.     International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara yang mewakili leih dari 2,5 juta akuntan. IFAC didirikan pada tahun 1977. Misinya adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

G.    International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International Standards of Accounting and Reporting (ISAR). ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita yakni memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. Dan untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.


H.    Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang berorientasi pada ekonomi pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. Dengan keanggotaan yang terdiri dari negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.


Tugas Softskill Minggu ke 3 (Akuntansi Internasional)

Nama         : Ayu Sulistya
NPM          : 21212296
Kelas          : 4EB24

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Bab 8
Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga
A.    Pengertian Perubahan Harga
Perubahan harga yakni ketika harga barang dan jasa dalam suatu Negara mengalami perubahan. Perubahan harga tersebut dapat berupa kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), atau penurunan harga disebut deflasi (deflation). Perubahan harga dipisahkan menjadi dua jenis yakni perubahan harga umum (agregat) dan perubahan harga spesifik.
a.       Perubahan harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
b.      Perubahan harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Secara umum inflasi dipahami sebagai kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh turunnya nilai mata uang. Pengertian inflasi menurut beberapa ahli yaitu :
1.      Inflasi merupakan Salah satu peristiwa moneter yang menunjukkan suatu kecenderungan akan naiknya harga barang-barang secara umum. Yang berarti terjadinya penurunan nilai uang.(Rimsky K. Judisseno, 2002;16).
2.      Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. (Sadono Sukirno, 2002;15).
3.      Inflasi adalah keadaan yang menggambarkan perubahan tingkat harga dalam sebuah perekonomian.(Irham Fahmi, 2006;79)
4.      Dan pengertian lain tentang Inflasi juga ditemukan dalam sebuah buku yang berjudul Teori Ekonomi Makro karangan Dwi Eko Waluyo pada tahun 2002 yang menyebutkan bahwa Inflasi adalah Salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering muncul dan dialami oleh semua negara, kecenderungan kenaikan harga-harga umum secara terus menerus.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan kenaikan harga harga barang secara umum atau menyeluruh yang merupakan masalah perekonomian secara moneter.
B.     Mengapa Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :
1.      Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
2.      Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
3.      Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan :
1.      Kenaikan dalam proporsi pajak
2.      Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
3.      Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4.      Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar). 
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap  perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. 
Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu : 
a.       Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
b.      Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga. 
c.       Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
C.    Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
a.       Ditinjau dari tingkat parahnya suatu inflasi pada suatu Negara. Apabila dilihat dari skala parah atau tidaknya Inflasi tersebut, maka dapat dilihat sebagai berikut :
·         Inflasi ringan dengan skala Inflasi sebesar < 10 persen / tahun.
·         Inflasi sedang dengan skala Inflasi sebesar 10 – 30 persen / tahun.
·         Inflasi berat dengan skala Inflasi sebesar 30 – 100 persen / tahun.
·         Hiperinflasi dengan skala Inflasi sebesar > 100 persen / tahun.
b.      Ditinjau dari Asal Inflasi
Dilihat dari asal Inflasi maka dapat diketahui bahwa Inflasi tersebut berasal dari dalam negeri dan juga berasal dari luar negeri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Impoted Inflation. 
Inflasi yang berasal dari dalam negeri atau disebut Domestic Inflation adalah “Inflasi yang terjadi karena kenaikan harga akibat adanya kondisi “shock” (kejutan) dari dalam negeri baik karena perilaku masyarakat maupun pemerintah yang mengakibatkan kenaikan harga”.
Sedangkan untuk Inflasi yang berasal dari luar negeri atau yang disebut dengan Imported Inflation merupakan suatu kenaikan harga yang diakibatkan karena kenaikan harga-harga dari barang-barang yang diimpor, sehingga akan mengakibatkan tekanan terhadap harga dalam negeri.

D.    Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal.
Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
1.      Indeks Harga 
·         Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga.
·         Suatu indeks harga adalah rasio biaya.
2.      Penggunaan Indeks Harga
·         Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
·         Angka – angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut masih merupakan biaya historis, angka – angka biaya historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir periode.

E.     Penyesuaian Biaya-Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.

F.     Biaya Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga Umum
Model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.

G.    Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara
1.      Amerika Serikat
FASB 1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama lima tahun.
2.      Inggris 
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
a.       Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
b.      Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan:
1)      Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2)      Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3)      Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai. 
Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja moneter ( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui  pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva non moneter perusahaan. 
3.      Brasil
Brasil Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil. 
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. 
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan  jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.
H.    International AccountingStandards Board (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat. Perusahaan pelapor harus mengungkapkan: 
1)      Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan.
2)   Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini.
3)    Entitad dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan.
4)      Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.