Selasa, 07 Juni 2016

Tugas Softskill Minggu ke 1 (Akuntansi Internasional)

Nama         : Ayu Sulistya
NPM          : 21212296
Kelas          : 4EB24

AKUNTANSI INTERNASIONAL
Bab III
Akuntansi Komparatif : Eropa

A.    Pengamatan Tentang Standard dan Praktek Akuntansi
·         Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan .
·         Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi.
Standar akuntansi biasanya berisi tentang definisi, pengukuran/penilaian, pengakuan dan pengungkapan elemen laporan keuangan. Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan pegawai. Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah.
Beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki peranan penting dalam penyajian laporan keuangan :
1)      Memberi informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. informasi tersebut diasumsikan jelas, konsisten, dapat dipercaya, dan dapat diperbandingkan
2)      Memberi pedoman dn aturan bagi akuntan public untuk melaksanakan kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan
3)      Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variable yang dipandang penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan ekonomi, dan peningkatan efisiensi dan tujuan social lainnya.
4)      Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin akuntansi
Tiga alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari standar akuntansi :
1.      Di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
2.      Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
3.      Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
1.      Sektor swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan keuangan)
2.      Sektor umum: perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
B.     IFRS dalam Uni Eropa
Tampilan tabel “persyaratan IFRS” meringkaskan persyaratan Uni Eropa untuk menggunakan IFRS di lima negara yang diteliti. Penggabungan laporan keuangan bisa diharapkan dimana IFRS diperlukan, tapi perbedaannya tetap ada ketika tidak ada penggabungan.
Persyaratan IFRS
Republik Ceko
Perancis
Jerman
Belanda
Inggris
Perusahaan terdaftar-laporan keu. gabungan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Diharuskan
Perusahaan terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
Diharuskan
Dilaranga
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala
Dibolehkan
Dibolehkan
Perusahaan tdk terdaftar-laporan keu. gabungan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Dibolehkan
Perusahaan tdk terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
Dilarangb
Dilarangb
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala
Dibolehkan
Dibolehkan
Laporan keuangan prusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena laporan-laporan ini merupakan dasar untuk pajak dan dividen.
b  IFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
a.       Kebijakan akuntansi yang diikuti
b.      Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan akuntansi yang penting
c.       Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
Patokan Akuntansi
1)      Semua kombinasi bisnis dianggap pembelanjaan.
2)      Goodwill diuji setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya dan jika negative harus segera diakui dalam pendapatan.
3)      Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dengan metode ekuitas.
4)      Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional.
5)      Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar.
6)      Depresiasi dibebankan secarasistematis atas umur penggunaan asset, menggambarkan pola pemakaian manfaat.
7)      Persediaan dinilai secara FIFO atau beban rata-rata sesuai menurut IFRS.
8)      Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar sistematis.
9)      Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh.


C.    Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
Akuntansi komparatif Eropa berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU) yang terdiri dari:
1.      Perancis
2.      Republik Ceko
3.      Jerman
4.      Belanda
5.      Inggris
Alasan mengapa negara-negara tersebut yang menjadi fokus dalam akuntansi komparatif Eropa:
a.       Perancis, Jerman, dan Belanda merupakan anggota asli di Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan Economic Community) saat didirikan pad atahun 1957. Lalu Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat negara tersebut adalah beberapa pendiri International Accounting Standart Committee (lebih dikenal dengan International Accounting Standart Board / IASB).
b.      Republik Ceko merupakan negara yang perekonomian terbilang “berkembang”. Pada tahun 1989 saat blok Soviet terpecah, negara ini berubah dari ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar.

1.      Perancis
Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
a.       Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
b.      Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
c.       Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
d.      Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
e.       Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1.      Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.      Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4.      Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5.      Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
a.       Neraca
b.      Laporan Laba Rugi
c.       Catatan atas laporan keuangan
d.      Laporan Direktur
e.       Laporan Auditor
Patokan Akuntansi
a.       Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
b.      Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis garis lurus atau saldo menurun.
c.       Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
d.      Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
e.       Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
f.       Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
g.      Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
h.      Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.

2.      Republik Ceko
Undang-undang dan praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
1.      Accountancy Act: menentukan persyaratan untuk akuntansi.
2.      Fourth and Sevent Directives dari Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatn dan penyusunan laporan keuangan.
3.      Czech Securities Commission: bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar modal.
4.      Act on Auditors: Mengatur proses audit.
5.      Chamber of Auditors: mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan menertibkan auditor, penyusunan standar audit dan regulasi praktik audit seperti format laporan audit.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
a.       Neraca
b.      Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
c.       Catatan
      Pengukuran Akuntansi
1.      Metode Akuisisi (pembelian)
2.      Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
3.      Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
4.      Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
5.      Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
6.      Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara.

3.      Jerman
Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
1.      memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2.      memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
a.       German Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
b.      Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
c.       Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
d.      Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
e.       Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan
4.      Laporan Manajemen
5.      Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
1.      Metode pembelian (akuisisi) menggunakan metode penggabungan usaha.
2.      Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada.
3.      Aset berwujud dinilai berdasarkan harga perolehan.
4.      Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah.
5.      Depresiasi dinilai sesuai dengan penurunan tingkat pajak.
6.      Menggunakan pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi mata uang asing.
7.      Goodwill diuji setiap tahun untuk mengetahui adanya penurunan.
8.      Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak muncul dalam akun perusahaan pribadi, namun pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan.

4.      Belanda
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
1.      Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
2.      Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
3.      Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
4.      Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
5.      Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Catatan
4.      Laporan Direktur
5.      Informasi lain yang sudah ditentukan
Pengukuran Akuntansi
a.       Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
b.      Persediaan dinilai dengan FIFO, LIFO atau rata-rata
c.       Semua asset tidak berwujud memiliki usia terbatas.
d.      Biaya riset dan pengembangan hanya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup kembali
e.       Pajak penghasilan yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang komprehensif.

5.      Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
a.       Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
b.      Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
c.       Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
d.      Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
e.       Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
1.      The Institute of Chartered Accountants in England dan Wales
2.      The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3.      The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4.      The Association of Chartered Certified Accountants
5.      The Chartered Institute of Management Accountants
6.      The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
a.       Laporan direktur
b.      Akun Laba dan Rugi serta neraca
c.       Laporan arus kas
d.      Laporan keseluruhan laba dan rugi
e.       Laporan kebijakan akuntansi
f.       Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
g.      Laporan auditor
Penghitungan akuntansi
1.      Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
2.      Aset-aset dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau gabungan keduanya
3.      Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya
4.      Persediaan dihitung berdasarkan FIFO atau rata-rata
5.      Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.



Daftar Pustaka






Tidak ada komentar:

Posting Komentar